
Harga Ban Bus Michelin. Rp6.289.000 Rp4.800.000X MULTI Z 2FITUR DAN KEUNTUNGAN-Tapak yang lebih lebar, untuk memberikan tapak yang lebih baik dan peganganlateral yang lebih baik-Garis gelombang ganda, terletak di blok tapak, meningkatkan kekakuan dan jaraktempuh potensial sementara tetap fleksibel untuk mencengkeram semua kondisicuaca-Umur ban lebih panjang 20% dari sebelumnya-lapisan tambah baja di tapak supaya tidak bergelombang-ada infinicoil membuat ban lebih stabil dan kuat-ada reginion yang membuat tapak baru jika sudah dipakai–APLIKASI– Sesuai untuk posisi roda depan pada semua jenis angkutan yang beroperasi di jalan rayaContoh : ekspedisi, trailer, tangki air, kimia– Bisa dipakai untuk posisi roda belakang yang tidak memerlukan daya cengkeram yang tinggiContoh : angkutan cargo, bus, trailerUkuran yang tersedia : 11R22.5 .
Ini Ban Baru Michelin untuk Truk dan Bus di Indonesia
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3065431/original/023897600_1583135158-834b7e05-fa87-47f1-b817-9a1473844515.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - PT Michelin Indonesia menghadirkan ban Michelin X Multi Z2 untuk ditujukan untuk truk dan bus. Disebutkan, ban ini menggunakan tiga teknologi baru, yakni Regenion, Inficoil, dan HT Nylon.
Dengan perpaduan teknologi baru ini, Michelin X Multi Z2 diklaim mampu memberikan kenyamanan dan keamanan lebih baik, serta mambantu meningkatkan efisiensi bahan bakar. Untuk diketahui, Regenion pada X Multi Z2 merupakan desain alur tapak atau kembangan yang dirancang sedemikian rupa untuk meminimalkan tingkat deformasi ban sehingga mengurangi tekanan pada ban saat bergulir.
Menggunakan teknik pencetakan logam tiga dimensi (3D), alur longitudinal pada ban ini disebut secara otomatis bisa memperbarui diri saat ban mulai aus, sehingga menghasilkan tingkat cengkeraman dan daya tarik (traction) yang kuat. .
Waduh! Cari Ban Baru untuk Truk dan Bus Sulit, Ada Apa Nih?

Kabar mengatakan bahwa saat ini untuk bisa mendapatkan ban baru untuk bus dan truk kian sulit di Indonesia. Steven juga menambahkan, Michelin bukannya tidak ingin memproduksi ban truk dan bus, karena pabrikan ban asal Prancis ini memenuhi kebutuhan ban lainnya.
Steven menambahkan, Michelin bukannya tidak ingin memproduksi ban khusus truk dan bus, namun untuk melakukan itu tidaklah mudah. Peluncuran dihadiri oleh Direktur Komersial Ban Truk dan Bus PT Michelin Indonesia Sylvain Selves (kiri) dan Direktur Marketing PT Michelin Indonesia Putu Yudha (kanan).
Foto: Pool"Tapi untuk pabrik kami, di negara lain itu sudah memproduksi ban truk dan bus, dan ini kapasitasnya belum penuh. .
Ban Bus Langka, Pengusaha Otobus Menjerit

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha otobus dibayang-bayangi kelangkaan ban bus sejak beberapa bulan terakhir. Para pengusaha tidak bisa membeli ban bus sebagai persediaan suku cadang karena dua tahun terakhir ini ban bus langka sehingga harganya naik sampai dua kali lipat.
Sani, yang juga Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia, menuturkan bahwa sebelumnya pengusaha bisa membeli ban bus sesuai kebutuhan. Larangan terbatas impor ban dan pembatasan kuota juga memicu kekurangan pasokan, terutama untuk ban truk dan ban bus jenis radial yang tidak banyak diproduksi di dalam negeri. Kebutuhan ban truk dan ban bus di Indonesia diperkirakan lebih dari 6 juta unit pada 2021, sebanyak 77 persen di antaranya ban bias dan 23 persen ban radial. .
Michelin X Coach Energy Z ramaikan pasar ban bus

Pewarta: Deny YuliansariEditor: Aditia Maruli RadjaCopyright © ANTARA 2014Jakarta (ANTARA News) - Produsen ban asal Prancis, Michelin, meluncurkan ban khusus untuk bus yakni Michelin X Coach Energy Z di Indonesia.MenurutMichelin Indonesia, Jean-Charles Simon, kondisi ekonomi Indonesia yang sedang tumbuh menjadi kesempatan baik bagi perusahaan ban. "Peluncuran ini bagian dari komitmen kami untuk memberikan mobilitas yang lebih baik dan lebih aman," kata Simon di Jakarta, Senin.Dia mengklaim bahwa ban tersebut lebih efisien 11 persen, 20 persen lebih aman, serta 20 persen peningkatan daya tahan vulkanisir. "Sehingga akan berpengaruh pada biaya produksi pemilik kendaraan bus," katanya.Peningkatan keamanan, lanjut Simon, dengan memaksimalkan kinerja lapisan pada tapak dan memperkuat bagian telapak untuk meningkatkan ketahanan terhadap benturan. "Efek aman sendiri meningkat karena tapak ban didesain dengansehingga daya cengkram lebih baik," katanya.Ban ini dijual dengan harga Rp5,6 juta/unit.
"Harga kami samakan dengan ban XZE 2+ agar penetrasi ke masyarakat lebih mudah," kataMichelin Indonesia, Victor Daniel. .
Michelin Luncurkan Ban Khusus Truk Berat, Ini Keunggulannya

Bagikan A- A+Bisnis.com, JAKARTA - PT Michelin Indonesia (Michelin), meluncurkan produk ban terbarunya khusus untuk kendaraan segmen truk berat, Michelin XZY 3 HD dan Michelin XDY 3 HD. Sementara Michelin XDY 3 HD yang merupakan ban untuk posisi drive (belakang) bagi truk bermuatan berat, menawarkan sejumlah keunggulan yang sama dengan Michelin XZY 3 HD. Ban ini memiliki kedalaman telapak yang lebih dalam 4 mm dibanding Michelin XZY 3 HD, sehingga ban tipe ini memberikan jarak tempuh yang lebih panjang. Melalui dua produk terbaru ini Michelin ingin terlibat langsung untuk mendukung mobilitas yang lebih baik dan aman di Indonesia,” kata Direktur Komersil Ban Truk dan Bus PT Michelin Indonesia,Sylvain Selves, Senin (16/5/2016). Berdasarkan data internal Michelin, faktor biaya ban memberikan kontribusi sebesar 14% terhadap biaya pengeluaran. .
Michelin Rilis Ban Bus Coach Energy Z : Okezone Otomotif

JAKARTA - PT Michelin Indonesia selaku produsen ban Michelin, resmi melansir produk terbarunya yaitu, Michelin X Coach Energy Z. Michelin X Coach Energy Z menjadi bukti dari Michelin total performance yang menjamin daya cengkram yang lebih baik. Dengan struktur ban radial, ban ini 20 persen lebih aman dari produk sebelumnya.
Sebagai pelopor ban radial dan memperkenalkannya pertama kali ke pasar pada 1946, Michelin merupakan perusahaan yang terbaik untuk mengakomodasi pertumbuhan segmen ban yang berkembang ini. Semua produk Michelin X Coach Energy Z tersedia dalam bentuk tubeless dengan ukuran 295/80R22.5 di Indonesia mulai April 2014.
.